Selasa, 05 April 2011

akuntansi


Akuntansi sebagai suatu seni yang mendasarkan pada logika matematik - sekarang dikenal sebagai “pembukuan berpasangan” (double-entry bookkeeping) - sudah dipahami di Italia sejak tahun 1495 pada saat Luca Pacioli (1445 - 1517), yang juga dikenal sebagai Friar (Romo) Luca dal Borgo, mempublikasikan bukunya tentang “pembukuan” di Venice. Buku berbahasa Inggris pertama diketahui dipublikasikan di London oleh John Gouge atau Gough pada tahun 1543.
Sebuah buku ringkas menampilkan instruksi akuntansi juga diterbitkan di tahun 1588 oleh John Mellis dari Southwark, yang termuat perkataanya, "I am but the renuer and reviver of an ancient old copie printed here in London the 14 of August 1543: collected, published, made, and set forth by one Hugh Oldcastle, Scholemaster, who, as appeareth by his treatise, then taught Arithmetics, and this booke in Saint Ollaves parish in Marko Lane." John Mellis merujuk pada fakta bahwa prinsip akuntansi yang dia jelaskan (yang merupakan sistem sederhana dari masukan ganda/double entry) adalah "after the forme of Venice".
Pada awal abad ke 18, jasa dari akuntan yang berpusat di London telah digunakan selama suatu penyelidikan seorang direktur South Sea Company, yang tengah memperdagangkan bursa perusahaan tersebut. Selama penyelidikan ini, akuntan menguji sedikitnya dua buku perusahaan para. Laporannya diuraikan dalam buku Sawbridge and Company, oleh Charles Snell, Writing Master and Accountant in Foster Lane, London. Amerika Serikat berhutang konsep tujuan Akuntan Publik terdaftar pada Inggris yang telah memiiki Chartered Accountant di abad ke 19.
Akuntansi Sebagai Sistem Informasi
Kata Akuntansi berasal dari bahasa Inggris Accountancy atau Accounting (Accountancy : dari segi praktek dan Accounting : dari segi ilmu pengertian)
1. Definisi Akuntansi
Oleh American Accounting Association (AAA) mendefinisikan akuntansi sebagai berikut :
“Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan dilakukannya penilaian serta pengembalian keputusan secara jelas dan tegas bagi pihak-pihak yang menggunakan informasi tersebut”.
2. Kualitas Informasi Akuntansi
a. Dapat dipahami (understandbility) à oleh pemakai
b. Relevan (Relevance) à Mampu mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai
c. Dapat diandalkan (Reliability) à Kualitas informasi akuntansi, makna kebenaran, kejujuran informasi akuntansi
d. Dapat dibandingkan (Comparability) à Mengukur perkembangan perusahaan / kinerja perusahaan, membandingkan dengan perusahaan lain.
Selain empat karakteristik kualitas tersebut, ada tujuan lain yaitu :
a. Kelangsungan usaha : Perusahaan tidak dibebankan
b. Kesatuan Usahan : Pemisahan kekayaan perusahaan dari pemilik
c. Konservatif : Tidak mengakui keuntungan yang belum terjadi
d. Netralitas : Diarahkan pada kebutuhan umum
3. Proses Akuntansi
Sebagai suatu system informasi, akuntansi memproses data akuntans berupa transaksi dan kejadian keuangan lainnya.
Hasil (output) dari proses akuntansi adalah informasi akuntansi berupa laporan keuangan.
Selain laporan utama dari informasi akuntansi yakni laporan keuangan yang meliputi :
- Laporan rugi laba
- Laporan Perubahan Modal
- Neraca
- Laporan Arus Kas
Informasi akuntansi lain yaitu Laporan Pajak, dan lain-lain
  1. Pengidentifikasian dan Pengukuran
Artinya transaksi keuangan diidentifikasi pengaruhnya terhadap posisi keuangan perusahaan dan diukur dalam satuan mata uang.
Kegiatan yang tidak dapat diukur dengan uang tidak termasuk sebagai data akuntansi.
  1. Pemrosesan
Pencatatan awal bukti transaksi pada Jurnal kemudian posting ke buku besar dan saldo masing-masing akun buku besar diringkas dalam Neraca saldo yang sifatnya sementara masih bercampur akun riil dan akun nominal.
  1. Pelaporan dan Pengkomunikasian
Hasil dari analisis laporan keuangan tersebut sangat berguna bagi pemakai.
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Bodnard dan Hopwood (2000:23) sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi.
Menurut Baridwan (1996:4) sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisa dan komunikasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan kepada pihak-pihak luar (seperti inspeksi pajak, investor dan kreditur ) dan pihak-pihak dalam (terutama manajemen ).

2.1.2.2 Tujuan Penyusunan Sistem Informasi Akuntasi
Tujuan umum penyusunan sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut:
1.       Untuk memperbaiki informasi yang diberikan oleh sistem dalam kualitas, ketepatan waktu atau struktur dari informasi tersebut.
2.       Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yang berarti memperbaiki daya andal informasi akuntansi dan menyediakan catatan yang lengkap sebagai pertanggungjawaban dalam melindungi harta perusahaan.

3.       Untuk menurunkan biaya dalam menyelenggarakan catatan akuntansi.
Dari ketiga tujuan tersebut harus dipertimbangkan pada waktu penyusunan suatu sistem informasi akuntansi, sehingga dapat diharapkan tidak ada salah satu tujuan yang terlewatkan.

2.1.2.3 Faktor–faktor yang dipertimbangkan dalam penyusunan sistem informasi akuntansi
Penyusunan sistem informasi akuntansi untuk suatu perusahaan perlu mempertimbangkan beberapa faktor penting antara lain:
1.       Sistem informasi akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip cepat yaitu sistem informasi akuntansi harus menyediakan informasi yang diperlukan dengan cepat dan tepat waktu serta dapat memenuhi kebutuhan dan kualitas yang sesuai..
2.       Sistem informasi yang disusun harus memenuhi prinsip aman yaitu sistem informasi harus dapat membantu menjaga keamanan harta milik perusahaan.
3.       Sistem informasi akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip murah yang berarti bahwa biaya untuk menyelenggarakan sistem informasi akuntansi tersebut harus dapat ditekan sehingga relatif tidak mahal.
Sangat banyak pihak-pihak yang memerlukan informasi terhadap laporan keuangan sebuah perusahaan. Nah, perlu anda ketahui pihak-pihak tersebut terbagi atas pihak internal dan pihak eksternal. Siapa saja mereka?

  1. Pihak Intern artinya pihak yang melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian organisasi seperti dewan direksi, manajer pemasaran, kepala bagian produksi.

  1. Pihak eksternal yakni pihak-pihak yang berada diluar perusahaan/lembaga,  akan tetapi mereka membutuhkan informasi keuangan perusahaan tersebut, antara lain : investor, calon investor, kreditor, calon kreditor, pemerintah, karyawan (pelanggan/masyarakat)
Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang diperuntukkan bagi proses pelacakan, pencatatan, dan analisa terhadap biaya-biaya yang berhubungan dengan aktivitas suatu organisasi untuk menghasilkan barang atau jasa. Biaya didefinisikan sebagai waktu dan sumber daya yang dibutuhkan dan menurut konvensi diukur dengan satuan mata uang. Penggunaan kata beban adalah pada saat biaya sudah habis terpakai.
Akuntansi pajak adalah akuntansi yang diterapkan untuk menetapkan besarnya pajak terutang

Tidak ada komentar :

Posting Komentar